Translate

Rabu, 20 Juni 2012

KOPERASI TERTUA DI INDONESIA

Ide Koperasi, Bung Hatta Bermula di Natuna
NATUNA-Bangunan Koperasi Ahmadi & CO masih tegak. Aktivitas keseharian pun masih berjalan. Tapi sudah tak seperti dulu lagi, ketika kebesaran perusahaan ini bahkan sampai memiliki cabang di Singapura di Kecamatan Midai kabupaten Natuna Provinsi Kepri.
Ada sisa kejayaan yang masih tertinggal sebuah prasasti bertanda tangan Muhammad Hatta, Wakil Presiden pertama RI. Sekitar 1949 Bung Hatta datang ke Pulau Midai, satu dari sekian ratus pulau-pulau kecil di gugus perairan Natuna.
Selain melihat kehidupan di pulau perbatasan RI dengan Vietnam serta malaysia tersebut, Bapak Koperasi Indonesia juga dibuat takjub dengan keberadaan serikat dagang orang Melayu: Ahmadi & CO tersebut.
Diperkirakan, Ahmadi & CO adalah sebuah koperasi yang tumbuh pada deret paling awal di republik yang sempat bercita-cita membangun ekonomi kerakyatan melalui koperasi ini.
Kala itu mengunakan kapal Begitu sampai di pelabuhan Midai 500 meter dari Dermaga terlihat Elok dan Rapih bangunan megah kala itu zamannya, Bung Hatta langsung masuk ke dalam kantor dn memeriksa buku-buku laporan keuangan perusahaan Ahmadi & Co membayar pajak ke padang Sumatra barat.
H.Wan Adullrahim Bin H Wan Abdullah Saksi sejarah berdirinya sebuah peradaban usaha Niaga menembus pasar Internasional para patani menjual Hasil bumi Natuna berupa Kopra Cengkeh Hingga Di penjuru Malaysia ,Singapura serta deretan Negara asia tenggara mengunakan Kapal Niaga Menembus laut cina selatan .
Di situ, Bung Hatta dibuat terkagum-kagum. “Ini sebuah lembaga ekonomi pertama di Nusantara yang manajemennya sangat rapi,” Ujarnya.
Sejarah kejayaan Ahmadi &Co diceritakan bapak Tiga Zaman( 73) kini menetap di Ranai natuna beserta istri tercinta Hj Wan Nursima (65), yang keseharian menjual Kue serta Roti baker di perampatan Simpang batu Hitam.
Kala itu ungkap Wan Adullrahim, tahun 1957 – 1967 usai mengenyam pendidikan SMEA Di Tanjung pinang Anggkatan Pertama Sekolah kejuruan semanya.
Tergerak hati membangun kampong halaman lepas mengecap pendidikan Wan Abdullah kembali Peneruskan usaha dimana Ayah kandung Wan Abdullah(alm) sebagai Bendahara keuangan bersama mengembangkan Ahmadi&Co Raja H Ali.
Sejarah Ekonomi Natuna mengelora Bermula dari Ahmadi & Co
Di antara syarikat/perusahaan niaga itu yang masih ada sampai sekarang hanyalah Ahmadi & Co. Midai. Ahmadi & Co. Midai dalam masa yang panjang sangat terkenal, kerana mempunyai cabang di Singapura, yang banyak menerbitkan jenis bahan cetakan buku sariat agama pelajaran serta beragam jenis lainnya.
Perlu juga disentuh di sini bahawa di antara sekian ramai yang memasukkan modal/saham dalam Ahmadi & Co. Midai ataupun cabang di Singapura, terdapat juga pelabur yang berasal dari Patani dan Kelantan.
Dengan berdirinya Ahmadi & Co. Midai di Singapura, atas kebijakan ketuanya Raja Ali bin Raja Muhammad Tengku Nong, berawal dari agen kelapa kering (kopra), hasil laut, dan usaha tenunan kain Terengganu, hingga terkenal sebagai mathba’ah/ press dan penerbit buku panduan pendidikan.
Secara tidak langsung, Ahmadi & Co mewakili keintelektualan masyarakat Pulau Tujuh atau sekarang disebut Natuna, di gelanggang dunia niaga serantau. Selain itu seorang ulama besar Sarawak yang terkenal di Mekah, iaitu Sheikh Utsman bin Abdul Wahhab Sarawak pernah memiliki sebidang kebun di Pulau Midai yang diurus oleh Ahmadi & Co. Midai.
Jika kita menoleh kebelakang, pelayaran pada zaman silam yang menggunakan tongkong atau wangkang dari negeri China, perahu ukuran besar yang berasal dari Terengganu, negeri Bugis dan penduduk Natuna sendiri yang melalui Laut China Selatan, sudah pasti akan melalui ataupun singgah di Natuna.
Pada zaman penggunaan tongkong/wangkang atau perahu, peranan kepulauan di Laut China Selatan itu adalah sangat penting terutama untuk mendapatkan bekalan air. Lama kelamaan wujudlah perdagangan antara pelbagai daerah. Bahkan ramai orang-orang Terengganu datang di daerah tersebut untuk berniaga mengedar berbagai jenis kain, dan berjalan hingga tahun 1950an.
Syarikah Ahmadi & Co. Midai termasuk perintis awal memiliki sebuah kapal di daerah Natuna yang dinamakan Kapal Karang kini diyakini Wan Abdullah Benda sejarah Berupa Teropong Antik tersimpan rapih di kediaman nya .
Sepanjang sejarah pelayaran, penggunaan kapal untuk daerah Natuna mengalami dua kali tergendala, yang pertama ialah menjelang perang dunia yang kedua dan beberapa tahun sesudahnya.
Keduanya pula ialah ketika terjadi Konfrontasi Indonesia-Malaysia (1963) berjalan terus hingga beberapa tahun sesudahnya.
Pada masa perang dunia yang kedua, barang makanan banyak dibawa dengan perahu dari Kuala Terengganu dan Kuching, Sarawak. Perhubungan dengan Singapura yang menggunakan kapal boleh dikatakan terputus.
Saya sanggat bersukur di posisi kompilk komprontasi saya berupaya membeli Kopara dari masarakat betapa tidak waktu itu semua kebutuhan Sembako putus yang biasanya di suplay dari Negara singapura serta Malaysia sehingga masarakat sulit mendapatkan kebutuhan ,Ujar Wan.
Berselang 6 bulan masa transisi bersukur bantuan ransom dari pemerintahan Ri mengunakan kapal perang bersandar hingga ke pelabuhan Midai.
Ketika konfrontasi terdapat pertukaran makanan secara (illegal) dengan Singapura dan pelabuhan kecil Sematan di Sarawak, yang diangkut dengan motor-motor kecil ukuran mulai 4 tan dan yang paling besar hanya 40 ton.
Dalam masa konfrontasi pula mulai banyak hubungan perniagaan dengan Kalimantan Barat melalui pelabuhan Singkawang dan Pemangkat dalam Kabupaten Sambas kembali terjalin.
Walaupun selama ini betapa pedih derita, namun akhir-akhir ini Natuna dipandang sangat berpotensi kerana terdapatnya minyak dan gas. Paling penting pula hasil emas hijau, bunga cengkih, yang mengundang kedatangan pengusaha besar dari Jawa ke Natuna.
Datang pula kapal-kapal dari Taiwan, Hong Kong, dan Thailand memburu ikan di laut Natuna, ada yang secara sah (legal) tetapi lebih banyak yang bercorak illegal. Ada perniagaan ikan hidup, ada ikan mati yang diawetkan. Ada yang langsung ditangkap di laut, ada pula tempat-tempat pemeliharaan. Pendek kata dirumuskan bahawa semuanya serba lengkap dan moden.
Tengku Ali lahir di Pulau Penyengat (Riau) tahun 1874 M. Wafat di Pulau Midai, Kepulauan Riau, 9 Rejab 1374 H/ 3 Mac 1955 M.
Perniagaan Kerabat Diraja Riau-Lingga dicetuskan oleh Raja Haji Ahmad bin Raja Haji Umar, dimulai di Pulau Midai tahun 1324 H/ 1906 M. Tahun 1330 H/19l2 M Raja Ali/Tengku Selat menerima penyerahan pimpinan Syarikat Ahmadi & Co. Midai daripada Raja Haji Ahmad, kerana Raja Haji Ahmad akan berangkat pindah ke Mekah.
Tanggal 28 Rejab 1332 H/1913 M surat nombor 91 dan nombor 92 Raja Ali mengirim surat kepada Raja Haji Ahmad di Mekah, bahwa beliau akan mengembangkan perniagaan Syarikat Ahmadi & Co. Midai di Singapura. Dengan Akta, Midai 1 Syaaban 1333 H/14 Jun 1915 M ditetapkanlah untuk membuka cawangan Ahmadiah Pulau Tu-juh di Singapura yang berpejabat di Palembang Road 18 B.
Aktiviti perniagaannya merupakan agensi pengumpulan hasil bumi dan laut, selanjutnya aktif dalam eksport dan import pelbagai jenis barangan.
Kemudian pindah ke Minto Road 50. Pada hari Jumaat, 22 Rabiulawal 1339 H/3 Disember 1920 M mufakat pula mendirikan percetakan. Perusahaan di Minto Road 50 itu berkembang terus dan pada tahun 1926 M Ahmadiah membeli sebuah rumah nombor 82 Jalan Sultan Singapura, kemudian nomornya diganti menjadi nomor 101 Jalan Sultan.

Sumber : Riky Rinovsky / kompasiana / 09 January 2011

Jumat, 15 Juni 2012

MIDAI ISLAND

          Pulau Midai salah satu pulau terluar negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pulau yang terletak di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), berpotensi tinggi terhadap masalah abrasi pantai. Pulau Midai satu dari 141 pulau di Kepri, juga termasuk pulau perbatasan, akankah terhapus dari peta NKRI?

Betapa kekhawatiran akan terjadinya bencana selalu mengintai setiap saat. Di beberapa lokasi di Pulau Midai terkena kerusakan lingkungan akibat abrasi pantai.

Beberapa aktifitas ekonomi masyarakat turut memperparah kondisi alam Pulau Midai. Penambangan pasir tepat dibibir pantai berjalan pelan tapi pasti menggerus bibir pantai yang semakin naik ke daratan.

Pemerintah kabupaten Natuna sendiri sudah melakukan survei terhadap potensi bencana Pulau Midai. Melalui Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan masyarakat (Baskesbang) Natuna bekerja sama dengan Badan Geologi Bandung tahun 2011 melakukan pemetaan daerah rawan bencana di Kabupaten Natuna.

Hasilnya, khusus abrasi pantai di lokasi Suak Besar, kerusakan akibat abrasi sepanjang kurang lebih 500 m. Kedua, di lokasi pantai Kampung Sabang Muluk dan lokasi pantai yang berjarak satu kilometer ke arah timur termasuk Desa Air Kumpai. Kerusakan pantai sepanjang kurang lebih 200 m.


Hal ini disebabkan karena terlanda arus pasang surut dan gelombang pasang laut selama musim utara yang arahnya hampir tegak lurus menuju daratan. Abrasi tersebut telah mengikis dan merusak lahan perkebunan kelapa, sedangkan badan jalan masih cukup aman karena letaknya sekitar 10 m dari garis pantai. Namun, dikedua lokasi tersebut merupakan kondisi tahun 2011.

"Daratan hanya satu persen dari keseluruhan luas kabupaten Natuna," ujar Primul, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Barisan Pemuda Penyelamat Abrasi (BP2A) Kecamatan Pulau Midai.

Lembaga yang dipimpin Primul merupakan lembaga yang aktif melakukan penanaman pohon bakau di keliling Pulau Midai.

"Kami memiliki program satu juta pohon tahun 2012," kata Primul lagi.

Program satu juta pohon sudah dimulai sejak tahun 2008, yang permulaannya masih secara swadaya. Namun sekarang sudah dibantu oleh Pemkab Natuna.

"Hingga saat ini, tambahnya sudah mencapai 500.000 pohon bakau yang ditanam, namun hanya 350.000 yang tumbuh. Kami menanam di lima baris dari jarak aman garis pantai, sekitar 500 meter," jelas Primul.

Kondisi pantai yang sudah terkena abrasi di Pulau Midai menurutnya sudah ditingkat paling parah.

Setiap tahun Natuna dihantam gelombang musim utara yang mencapai tiga hingga empat meter, tidak terkecuali Pulau Midai yang berhadapan langsung dengan Laut Cina Selatan tanpa ada pelindung pulau lain ataupun batu-batu besar yang bisa memecah gelombang sebelum sampai ke bibir pantai.

Jadi, menurutnya tidak mustahil abrasi pantai akan terus berlangsung, apalagi didukung oleh aktivitas masyarakat yang menunjang abrasi pantai itu sendiri.

"Penambangan tradisional terhadap pasir di bibir pantai yang kini terus berlangsung turut merusak lingkungan. Di beberapa lokasi secara manual saja setiap tahun abrasi mencapai 20 cm," ujarnya.

Jika tidak dilakukan upaya-upaya lain oleh pihak berwenang, tidak mustahil Pulau Midai akan semakin berkurang luasnya dan akhirnya dapat ditebak bencana apa yang akan terjadi.

Diketahui dari survey Baskesbang, bentuk Pulau Midai hampir persegi panjang, panjang pulau (berarah barat-timur) kurang lebih tujuh km dan lebarnya rata-rata empat km.

Secara administratif, Pulau Midai terbagi atas satu kelurahan dan lima desa, yakni Kelurahan Sabang Barat, Desa Air Putih, Desa Sebelat, Desa Gunung Jambat, Desa Batu Belanak dan Desa Air Kumpai.

Secara morfologi pula, Pulau Midai merupakan pulau yang dibentuk oleh suatu tubuh gunung api, yaitu secara berangsur dari pedataran pantai yang relatif sempit hingga daerah perbukitan di bagian tengah pulau. Ketinggian daerah perbukitan berkisar dari beberapa puluh meter hingga 140 m.

Jenis kebencanaan yang terdapat di Kecamatan Midai adalah abrasi pantai dan longsor. Akibat longsor ini di dua areal tanah yang terjadi di Desa Air Putih. Telah mengakibatkan jalan desa sepanjang 10 m mengalami retak dan belah karena pondasi jalan ikut melongsor dan satu buah rumah penduduk yang berada pada kaki lereng perbukitan menjadi terancam.

Peringatan Hari Lingkungan sedunia yang jatuh tepat 5 Juni 2012 , Selasa United Nations Environment Programme (UNEP) mengangkat tema "Green economy: does it onclude you".

Sementara dalam sambutan Hari Lingkungan se-dunia, Menteri Negara Lingkungan Hidup (Meneg LH), Balthasar Kambuaya menekankan pentingnya pelaksanaan ekonomi hijau oleh semua orang sesuai dengan proporsinya masing-masing baik pada tingkatan global, nasional hingga individu. Kunci dalam mengatasi permasalahan lingkungan hidup adalah peran serta dari semua komponen masyarakat.

Mengutip sambutan Meneg LH itu, patutlah kiranya menjadi renungan dalam lingkup aktivitas masyarakat di Pulau Midai terkait penambangan pasir tepat di bibir pantai. Karena dalam kenyataannya aktivitas ekonomi ini penyumbang dalam abrasi pantai yang akan merusak lingkungan.

Belum lagi, mengingat letaknya yang unik, Pulau Midai terpaksa menerima hantaman gelombang musim utara setiap tahunnya yang juga menjadi bahaya langganan untuk abrasi pantai.

Tanggapan serius datang pula dari warga Pulau Midai yang kini memegang amanah sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Natuna, Hadi Chandra.

Chandra mengakui jika abrasi Pulau Midai berada ditingkat paling parah, senada dengan survei Baskesbang bahwa Pulau Midai berpotensi tinggi terhadap masalah abrasi pantai.

"Untuk itu kami sudah membicarakan dengan pihak-pihak terkait dan akan memasukkan kegiatan pemecah ombak di APBD-P tahun 2012 ini," ungkapnya.

Akan dipasang batu-batu besar di titik-titik tertentu dari sekitar pantai hingga mengarah ke laut, dalam artian mengembalikan ke kondisi awal Pulau Midai, dimana dulu banyak batu-batu besar sebagai pemecah ombak.

Sementara terkait aktivitas masyarakat, menambang pasir di bibir pantai Chandra memberikan solusi untuk mengambil pasir ke laut untuk keperluan material bangunan di Pulau Midai.

"Tetapi, apapun kondisinya Pulau Midai harus mendapat perhatian dari pemerintah dalam hal ini bupati Natuna dan jajarannya agar kerusakan lingkungan tidak semakin berat," harapnya.

"Jika memang setiap tahun daratan terkikis 20 centimeter, bukan tidak mungkin ramalan Pulau Midai akan hilang benar," ujarnya mengusik ketenangannya sebagai warga asli Pulau Midai dengan suara sedikit pelan. 
Editor: Ella Syafputri
COPYRIGHT © 2012
Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Rabu, 23 Mei 2012

Kepulauan Anambas Terindah Se- Asia

                  KEPULAUAN Anambas mendapatkan peringkat pertama sebagai pulau tropis terindah di Asia versi CNN.com. Kedudukan Anambas berhasil menyalip empat pulau tropis lainnya di Asia yaitu Koh Cang dari Thailand, Langkawi dari Malaysia, Teluk Halong di Vietnam, Similand Islands yang berada di Thailand.
Penghargaan ini pun menjadi kabar baik untuk pariwisata Indonesia. Pemilihan terhadap pulau tropis terindah di Asia ini tidak dilakukan secara spontan. Tidak tangung-tanggung, CNN.com meminta langsung Herman Ho yang juga sebagai managing editor Boath Asia 2012 dan Stuart McDonald, sebagai pendiri dan editor travelfish.org.
 Dari kelima pulau inilah Kepulauam Anambas menduduki peringkat pertama. Untuk peringkat selanjutnya, Anambas diikuti oleh Koh Chang (Thailand), Langkawi (Malaysia), Teluk Halong (Vietnam), dan Similan Islands (Thailand). Kelimanya memang memiliki keunikan dan keindahan masing-masing. Akan tetapi, kepulauan yang berada di Provinsi Kep. Riau ini memiliki nilai lebih dari semua keindahannya yang belum terkontaminasi oleh tangan manusia.
Seperti yang dikatakan oleh Herman Ho, bahwa kumpulan pulau yang berada di timur Laut Indonesia ini merupakan tepat wajib untuk penggemar snorkeling dan diving. Salah satunya Pulau Bawah yang tidak berpenghuni menawarkan laguna yang alami dengan biru laut yang jernih dan keindahan karang-karangnya. Bila terus masuk ke dalam pulau yang menjadi salah satu rantai Anambas ini Anda akan menemukan tempat yang seru untuk berpiknik dan menyatu dengan alam.
Ya, Kepulauan Anambas memang pantas menduduki peringkat pertama. Memiliki wilayah sekitar 98,73 persen, Anambas juga memiliki 238 pulau dengan pantai-pantainya yang sangat cantik. Pasir putih seperti kristal dan beberapa pulaunya yang terkenal sebagai habitat penyu, menambah daya tarik wisatawan untuk datang ke pulau ini.
Saat dikonfirmasi, Asisten Bidang Administrasi Umum Sekretariat Daerah KKA, AUgus Raja Unggu, S.Sos, MPA mengatakan apresiasi yang diberikan CNN ini merupakan beban dan tanggungjawab moral bagi KKA, tidak hanya pemda nya saja, tapi juga masyarakatnya untuk menjaga sumber daya alam dan potensi alam kita yang dinilai luar biasa. Penghargaa yang diberikan ini b isa merupakan langkah awal kita untuk bisa lebih maju. Tidak hanya itu ini juga menjadi beban buat kita untuk tetap menjaga potensi tersebut tetap alami dan tetap terjaga keindahannya.
“Jangan serta merta setelah ktia dapat apresiasi ini kita lengah. Kita harus tetap berjuang supaya bisa lebih baik. Dari Pemda sendiri sangat konsen untuk itu, terutama dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk bisa menjaga kelesatarian lingkungan dan potensi alam yang luar biasa itu,”.
Sementara itu kepala dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) KKA, Raja Ishak berharap dengan terpilihnya Pulau Bawah sebagai pulau tropis terindah di Asia dapat mempromosikan pulau tersebut ke seluruh dunia sehingga banyak menarik turis asing ke tempat tersebut. Namun, sayangnya pulau bawah belum memiliki infrastruktur penunjang pariwisata. Selain itu, pulau tersebut juga tidak berpenghuni.
KKA juga memiliki banyak pulau terindah tempat untuk melakukan wisata snorkeling dan diving. Pemkab sendiri mencatat terdapat sebanyak 16 titik tempat terbaik untuk wisata tersebut. Seperti, Pulau Ayam di Kecamatan Jemaja, Pulau Penjalin, Padang Melang, Pulau Durai dan masih banyak lagi titik-titik penyemalam yang bagus di Anambas.  >> Eichiro/ Edo

Penjalin Island

        Kamis, 17 Mei 2012 saya berkesempatan mengunjungi pulau Penjalin bersama rombongan workshop photografi yang di sponsori oleh dinas pariwisata dan olah raga kabupaten kepulauan anambas mulai tanggal 16 sampai 17 mei 2012.
     Pada hari pertama workshop diselenggarakan di hotel anambas beach yang di ikuti berbagai peserta dari SKPD dan peserta umum, tidak tanggung -tanggung pembicara yang di undang adalah dosen ISI ( Institut Seni Indonesia Jogjakarta ) sekaligus fhotografer profesional yaitu bapak Risman Marah  dan photografer underwater profesional pak Makarios yang berasal dari jakarta. Pada hari pertama kami di ajarkan asal muasal di temukannya lensa dan dasar- dasar photografi, materi yang di sampaikan cukup menarik dan membuka wawasan kami secara luas tentang photografi, ternyata penjabaran dan manfaat fotografi sangat luas menyangkut seluruh hajat hidup manusia dari sebelum lahir sampai meninggal dunia kita sudah dihadapkan dengan yang namanya fhotografi tetapi kita tidak menyadarinya.
         Materi yang diajarkan hingga pukul 14 siang dan kemudian di lanjutkan dengan praktek singkat di ujung semen panjang  yaitu kami diajarkan secara langsung bagai mana mengambil gambar yang benar dan Angle yang tepat. 

     Ini salah satu hasil bidikan kami  menggunakan kamera nikon d90.

Selasa, 22 Mei 2012

Air Terjun Temburun

                Air Terjun Temburun merupakan salah satu tempat wisata andalah di kabupaten kepulauan anambas, saya sudah berkali - kali mengunjungi tempat wisata ini , rasanya tidak ada kata membosankan dan terus ingin mengunjungi jika ada kesempatan. Yang membuat Air Terjun Temburun unik di banding air terjun yang pernah saya kunjungi dimana air terjun ini langsung bermuara kelaut, selain itu kononnya air terjun ini memiliki tujuh tingkat yang mana setiap tingkatnya memberikan nuansa yang berbeda.
               Keaslian kawasan air terjun untuk saat ini masih terpelihara dengan baik, harusnya sampai kapan pun tetap di pelihara karena kawasan ini merupakan aset wisata yang sangat potensial untuk di kembangkan kedepannya yang pada akhirnya memberikan nilai ekonomi bagi pemerintah anambas khususnya masyarakat di sekitar kawasan tersebut.
                 Jika anda hendak mengunjungi tempat wisata ini sebaiknya pada musim penghujan karena debit airnya besar kalau anda berenang bisa2 anda terbawa arus yang sangat kuat.
                 Untuk mencapai ke air terjun ini akses tidak sulit karena 1 jam perjalana dari Kota Tarempa menggunakan motor pompong, kalau menggunakan speed boat akan lebih cepat lagi.
                   
                     Bagi pecinta photografi mungkin bisa menjadi referensi untuk di jadikan subjek pengambilan gambar, bahkan bagi pecinta videografi juga bisa berexpresi sperti pengambilan klip lagu .
                             ini slalah satu hasil jepretan ku